Pengembara Kecil | Belajar Sunnah | Meniti Jalan Para Salafush Shalih

Selasa, 08 Juni 2021

Tak Perlu Cemas

Kenapa hatimu di gulung ketakutan yang terus-menerus seakan tak berbatas?

Ya, sebagian manusia mempunyai ketakutan yang amat dalam terhadap apa yang sebenarnya belum terjadi, tetiba jatuh miskin misalnya, atau ditinggal oleh orang-orang tercinta.


Bukankah kita semua tahu akan maha kayanya Allah? Maha pengasih dan Maha penyayang?

Jadi tak perlu cemas. Kita hanya perlu meningkatkan takwa sebagaimana Allah akan memberi rezeki untuk hambanya yang bertakwa.


Banyak jalan untuk menjemput rezeki, mulailah dahulu untuk berusaha dan berdo'a. Gagal tidak mengapa karena sudah mencoba daripada dada dihimpit penyesalan karena tidak melakukan apa-apa.


Tak perlu cemas, tak perlu sedih, dan tak perlu heran. Semua telah Allah takdirkan mengenai rezeki, jodoh, maupun maut.

Cemaskan hati kita yang tak bisa kusyu' saat beribadah, cemaskan hati kita yang merasa biasa saja saat melakukan maksiat.


Memang kita tahu Allah Maha pengasih dan maha penyayang. Tapi apakah kita lupa perihal Allah punya adzab yang begitu pedih bagi hamba yang durhaka,? Aduh celaka aku jika demikian.


Dan untuk sekarang tak perlu cemas, masih ada kesempatan untuk berbenah, untuk menutupi bangkai agar tak menjadi santapan serigala. Tak perlu cemas, karena Rahmat Allah begitu luas.


[Dikutip dari beberapa kejadian sehari-hari]


🖊️Wahyu

Tangerang, 08 Juni 2021



Senin, 07 Juni 2021

Aku Laki-laki

 Aku seorang laki-laki, yang dituntut untuk kuat di setiap keadaan, harus bisa menjadi pemimpin, dan menjadi pelindung bagi mereka yang kita sayangi.


Jangan protes Allah dan berkata "kenapa aku menjadi laki-laki?," Ini takdir yang harus kita semua para laki-laki jalani, bukan untuk di tentang, dan membalik takdir sehingga ingin menjadi banci, hal ini dilarang agama.


Ya, Aku adalah laki-laki, tak pantas kita para laki-laki menjadi orang lemah, malas, dan tak pandai menjaga lisan dan anggota badan sehingga begitu mudahnya menyakiti kaum perempuan dan saudara kita lainnya, jangan rendahkan diri dengan demikian.


Aku ini laki-laki, harus bisa menjadi nahkoda yang baik bagi para penumpang, ialah istri, anak, dan keluarga agar selamat sampai tujuan, adalah surga.


Bagaimana mungkin aku bisa menjadi demikian jika tidak berusaha, dan tidak menjadi sebagaimana mestinya laki-laki lakukan sesuai petunjuk agama.

Tak perlu aku menjadi penguasa dunia, tak perlu aku harus menjadi terkenal di penjuru negeri, tak perlu.

Aku hanya perlu pertolongan Allah agar aku kuat dan siap dalam menjadi laki-laki yang sebenarnya laki-laki.


[Dikutip dari pikiranku yang tiba-tiba muncul begitu saja]


🖊️Wahyu

Tangerang, 07 Juni 2021